Sejarah PDSGI

Sejarah Berdirinya Pusat Dokumentasi Sejarah Gereja Indonesia

(dari berbagai sumber)

Gereja dan lembaga gerejawi di Indonesia memiliki sedikit-banyak dokumen historis yang sebagian besar masih kurang tersimpan/ terpelihara dengan baik. Kekayaan dokumen tersebut perlu diselamatkan. Langkah konret yang paling mungkin dilakukan adalah mendata seberapa banyak dokumen historis yang terdapat di gereja/ lembaga masing-masing; mencatat upaya mereka dalam menyimpan dan memelihara dokumen historis yang ada, serta memikirkan kemungkinan upaya lain yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan “harta karun” yang terancam hilang atau hancur.

PDSGI didirikan dengan melihat perspektif dan kepentingan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen historis sejarah gereja Indonesia.

Keberadaan lembaga ini diharapkan dapat mendorong gereja-gereja dan lembaga gerejawi lainnya agar melakukan hal yang sama bahkan mengerjakan lebih dari yang dapat dikerjakan oleh PDSGI.

Penyelamatan dan pengelolaan dokumentasi historis gereja oleh berbagai lembaga gerejawi maupun lembaga pendidikan adalah salah satu dari beberapa langkah penting yang akan dilakukan. PDSGI mendorong agar sekolah teologi lainnya sedapat mungkin membantu upaya itu dengan cara mengembangkan pusat data dan penelitian sejarah kekristenan di daerahnya, baik sendiri maupun dalam kerjasama dengan pihak lain.

PDSGI didirikan pada Juni 2004 di STT Jakarta dengan S.K. No. 202/Ket./VI/2004 dan saat ini dikepalai oleh: Dr. Yusak Soleimen, Ph. D. PDSGI juga dibantu pengelolaannya oleh Prof. Jan Sihar Aritonang, Ph.D sebagai Guru Besar Sejarah Gereja dan Leonard Bayu Dalope, M.Si. sebagai dosen sejarah gereja di STFT Jakarta.